Mari Mengenal dan Menjaga Kualitas Udara untuk Keberlangsungan Hidup Kita

Mari Mengenal dan Menjaga Kualitas Udara untuk Keberlangsungan Hidup Kita
Sumber : www.its.ac.id

      Udara merupakan salah satu elemen bumi, dimana terdiri dari campuran gas yang menutupi permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi. Udara adalah sumber daya alam yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup. Oksigen yang ada di udara diperlukan oleh makhluk hidup untuk bernafas, dimana hal tersebut merupakan bagian pokok dari proses hidup. Tanpa adanya udara, Bagaimana makhluk hidup dapat bertahan hidup? Mungkin semua makhluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari lima menit!
    Dilansir dari buku kimia lingkungan, dalam sehari kita membutuhkan tujuh sampai sembilan kali lebih banyak dari air dan makanan. Setiap hari kita membutuhkan sekitar 13,6 kg udara, 2 kg air, dan 1,4 kg makanan. Dilansir dari Ilmu Geografi, udara yang bersih adalah udara yang memiliki banyak kandungan manfaat bagi manusia. Udara yang bersih bebas dari berbagai kandungan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Zat – zat seperti partikel debu ataupun yang bersifat merugikan seperti karbon monoksida dan karbon dioksida tidak bisa ditemukan dalam udara yang bersih. Karena sifatnya yang bersih maka tubuh tidak akan merasa sesak ketika dihirup dan bernapas.

Komposisi Udara Bersih

Komposisi udara yang bersih dan kering pada permukaan air laut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Konsentrasi uap air di udara berkisar antara 0,1-5%, atau rata-rata sekitar 3,1%. Air terdiri dari aerosol yang merupakan partikel padat atau cair yang terdiri dari berbagai molekul dengan diameter beberapa mikrometer (1μm = 10^-6 m).
    Pada keadaan normal, udara bermuatan negatif. Secara alami, muatan negatif berasal dari interaksi antara uap air atau butiran air hujan dengan sinar matahari, dan atau halilintar. Oksigen dari proses fotosintesis pada tumbuhan juga bermuatan negatif.
  Udara yang belum terpengaruh oleh kegiatan manusia mengandung sejumlah kecil partikulat, gas-gas organik (misalnya NH4), dan gas-gas anorganik (misalnya N2 O, NO2, SO2, O3 dan H2 S04) yang biasanya dianggap sebagai polutan. Polutan ini selalu dapat ditemukan di udara, karena berasal dari proses alam. Belerang dioksida, misalnya, terbentuk dari oksidasi hidrogen sulfida secara alami. Kilatan halilintar menyebabkan nitrogen dan oksigen bereaksi membentuk oksida nitrogen. Aktifitas biologik pada senyawa nitrogen dalam tanah menghasilkan oksida nitrogen juga.
Udara yang Terpolusi
   Aktifitas manusia dapat mengganggu proses-proses alam. Proses pembakaran bahan bakar berlangsung cepat dan menghasilkan suhu tinggi. Proses pembusukan dan respirasi merupakan proses alami yang berlangsung lambat dan pada suhu rendah. Gas dan partikulat yang dihasilkan pada proses yang dilakukan manusia dapat mengganggu alam. Bahan-bahan ini akan menjadi polutan jika konsentrasinya relatif tinggi sehingga proses penghilangannya tidak secepat proses pembentukannya.
     Senyawa-senyawa yang termasuk sebagai polutan udara diantaranya: partikulat, oksidabelerang, karbonmonoksida, oksidanitrogen, hidrokarbon, oksidan fotokimia, hidrogen sulfida, logam berat, dan asbes. Setiap polutan mempunyai sifat yang unik, dan berbeda dengan sifat polutan lainnya. Beberapa polutan dihasilkan oleh industri-industri tertentu, seperti klorin (Cl2), hidrogen klorida (HCl), hidrogen fluorida (HF), dan asam sulfat (H2 SO4). Gas-gas tersebut beracun dan korosif.
    Udara yang terpolusi berpengaruh buruk terhadap lingkungan. Akibat buruk udara kotor dapat dialami manusia, hewan, tanaman, dan material tertentu. Partikulat dapat menyebabkan akibat buruk tambahan, yaitu dapat mengurangi daya tembus sinar matahari yang akan menyebabkan penurunan suhu bumi sebagai akibat pemantulan kembali sinar matahari oleh partikulat.

Daftar Pustaka
Hanwant B. Singh.(1995). Composition
Chemistry, and Climate of the Atmosphere. Canada: John Wiley & Sons.

James Girard.(2010). Principles of
Environmental Chemistry. Sudbury, Jones & Bartlett Learning.

Lamarque, J. F., Brasseur, G. P., Hess, P. G., and
Mueller, J. F.(2006).Threedimensional study of the relative contributions of the different nitrogen sources in the troposphere. Jurnal of Geophys. Res., 101, 22 955–22 968

Prodjosantoso, A.K., & Tutik, Regina P.(2011).
Kimia Lingkungan. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Stanley E. Manahan.(1990). Environmental
chemistry. Michigan: Lewis Publishers.

http://www.environment.gov.au/atmosphere/airquality/pollutants.html
www.atmos-chem-phys.org/7/4281/2007/acp-7-4281-2007.pdf
www.physicalgeography.net/fundamentals/7f.html

https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-dan-cara-menjaga-kualitas-udara-yang-baik-27481

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Asap Kendaraan Bermotor terhadap Efek Rumah Kaca

Bahaya Pestisida dan Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri yang Benar

Peran Mahasiswa terhadap Penerapan Prinsip Zero Waste di Lingkungan Kampus